BAB III
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A. PERTUMBUHAN
INDIVIDU DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
1. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak
terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia
sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara
individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari
benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap
manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan
hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi.
Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social
yang sering disebut masyarakat.
2. Pengertian Pertumbuhan
Menurut
aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai
arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu
ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep
aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga
sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1) Faktor
Biologis
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat
khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik
fisik yang sama.
2) Faktor
Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan
mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan
fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain,
maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3) Faktor
Kebudayaan Khusus
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari
semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
B. FUNGSI KELUARGA DAN MACAM-MACAM FUNSI KELUARGA
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
1. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2.
Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3.
Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4.
Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5.
Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
C. PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT DAN 2 GOLONGAN MASYARAKAT SERTA PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK MASY. NON INDUSTRI DENGAN MASY. INDUSTRI
Keluarga
adalah unit / satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan
perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok
inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat.
Keluarga
merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai
gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi
kejelasan tentang konsep keluarga .
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang
bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan
istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah
hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
2. Para anggota suatu keluarga biasanya
hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga
(household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri
tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja.
3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan
orang-orang yang berinteraksi dan saling
berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak
laki-laki dan anak perempuan.
4. Keluarga itu mempertahankan suatu
kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih
luas.
Masyarakat
adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris
dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti
“kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu
Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi ”Peter L Berger, seorang
ahli sosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai berikut : “masyarakat
merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya”.
Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan
manusia atau kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai
sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang
bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Memiliki kenyataan
dilapangan, suatu masyarakat bisaberupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar
belakang dari berbagai suku.
Dalam perkembangan dan
pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
- Masyarakat sederhana.
Dalam
lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,
nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan
fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam
yagn buas saat itu.
- Masyarakat Maju.
Masyarakat
maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Perbedaan antara masyarakat non
industri dan masyarakat industri yaitu :
a. Masyarakat non industri.
Secara
garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok
primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya
terjdi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga
kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini
dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas
dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling
hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn
itu sifat interaksi, pembagian kerja,
diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para
anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu,
disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.
b. Masyarakat Industri.
Dalam
masyarakat industri biasanya terdapat spesialisasi pekerjaan. Terbentuknya
spesialisasi pekerjaan tersebut disebabkan oleh semakin kompleks dan rumitnya
bidang-bidang pekerjaan dalam masyarakat industri. Proses perubahan yang
terjadi dalam diferensiasi pekerjaan ini mengakibatkan terjadinya hierarrki
prestise dan penghasilan yang kemudian menimbulkan adanya stratifikasi dalam
masyarakat yang biasanya berbentuk piramida. Stratifiksi sosial inilah yang
menentukan strata anggota masyarakat yang ditentukan berdasarkan sikap dan
karakteristik masin-masing anggota kelompok.
Contoh
tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las.
Makna
individu adalah makhluk yang tidak dapat dibagi atau dipisahkan antara jiwa dan
raganya. Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil, yang berkembang sejalan dengan
ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Makna
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam
masyarakat, juga merupakan unit atau satuan masyarakat terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga melahirkan individu
dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Masyarakat
(society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komunitas manusia
yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan
jaringan perhubungan antara berbagai individu. Masyarakat sebagai sekelompok
manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat
kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
Sebagai
makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu,
oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang
berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi
seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan
– hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
- Hubungan individu dengan
dirinya sendiri
Hubungan
individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ),
EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID
dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus –
menerus.
- Hubungan individu dengan
keluarga
Hubungan
individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
- Hubungan individu dengan
lembaga
Hubungan
individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
- Hubungan individu dengan
komunitas
Hubungan
individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan
budaya.
- Hubungan individu dengan
masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifat
makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat
abstraksi.
- Hubungan individu dengan
nasion atau jiwanya
Nasion
adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang terbentuk oleh perasaan.
Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri merupakan posisi dan peranan yang
ada pada diri sendiri.
E. PENGERTIAN URBANISASI DAN PROSES TERJADINYA URBANISASI
Urbanisasi
mempunyai pengertian sebagai suatu proses pindahnya sebagian besar penduduk di
suatu negara untuk bertempat tinggal di pusat-pusat perkotaan. Menurut Schor,
pengertian urbanisasi mengandung arti yang bermacam-macam, antara lain:
a. Arus pindah ke kota
b. Bertambah besar jumlah tenaga kerja nonagraris di sekitar
industri dan sekitar jasa
c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan memengaruhi
segi ekonomi, sosial kebudayaan, dan psikologi.
Konsep pokok urbanisasi tersebut, baik sebagai proses maupun perpindahan
penduduk sangat sulit untuk dipisahkan. Hal ini dikarenakan konsep tersebut mempunyai
keterkaitan di mana penduduk merupakan faktor penentu bagi perkembangan suatu
kota.
Pada perkembangan penduduk kota yang demikian, terdapat faktor pendorong
(menyebabkan masyarakat desa melakukan urbanisasi) dan faktor penarik dari kota
(menarik masyarakat desa berurbanisasi). Faktor pendorong masyarakat desa
melakukan urbanisasi, di antaranya:
a. Sempitnya lapangan pekerjaan di desa
b. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan
c. Para generasi muda di desa menghendaki kebebasan dari
kehidupan yang tradisional
d. Adanya keinginan untuk mengubah nasib
e. Bertambahnya kemampuan membaca dan menulis atau tingkat
pendidikan masyarakat desa
f. Transportasi desa ke kota yang semakin lancar
g. Kemiskinan di pedesaan akibat bertambah banyaknya jumlah
penduduk.
Sebaliknya, faktor penarik dari kota, antara lain:
a. Lapangan pekerjaan di kota lebih banyak dan lebih
bervariasi dibandingkan dengan di desa
b. Kota menghimpun modal usaha yang lebih besar dan
terkonsentrasi
c. Sarana dan prasarana pendidikan lebih banyak dan lebih
mudah didapat
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih
tinggi dan tempat pergaulan hidup beraneka ragam manusia dan kelompok sosial
e. Tingginya upah buruh di kota daripada di desa
f. Lebih banyak kesempatan untuk maju dalam segala bidang
g. Bagi orang-orang atau kelompok tertentu di kota memberi
kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrak sosial yang ketat.
F. PENDAPAT MAHASISWA MENGENAI INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Menurut
saya seorang individu akan memiliki kepribadian yang baik apabila keluarga dari
individu mendidik dan memberi pengaruh yang yang baik juga terhadap individu
tersebut. Dengan kepribadian yang baik yang dimiliki oleh individu
tersebut maka individu tersebut akan
lebih mudah melakukan interaksi dengan masyarakat yang ada disekitarnya dan
menjadi seorang yang aktif dalam bermasyarakat. Karena guru yang membentuk
kepribadian seorang inidividu adalah dari keluarga kemudian masyarakat.
G. REFERENSI
http://astaqauliyah.com/2006/12/konsep-keluarga-dinamika-dan-fungsinya/
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://massofa.wordpress.com/2008/04/05/individu-dan-masyarakat-industri/
Buku Ilmu Sosial Dasar (Drs. Abu ahmadi) penerbit Rineka
cipta
http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/bimbingan-konseling-keluarga/
http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
sosiologismadapareschool.blogspot.com/…/pengertian-individu.html
http://www.idonbiu.com/2009/09/pengertian-pertumbuhan.html
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8859/title_bab-3-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
sosiologismadapareschool.blogspot.com/…/pengertian-individu.html
http://www.idonbiu.com/2009/09/pengertian-pertumbuhan.html
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8859/title_bab-3-individu-keluarga-dan-masyarakat/
Novita Dwi Rahma
16113558
1 KA 07
Tidak ada komentar :
Posting Komentar